Situs Resmi SMP Trisila Surabaya

: Situs Blog Resmi SMP Trisila Surabaya :

Selasa, 14 Juni 2016

KEGIATAN TENGAH SEMESTER GANJIL SMP TRISILA TAHUN PELAJARAN 2015-2016

KEGIATAN TENGAH SEMESTER GANJIL
SMP TRISILA
TAHUN PELAJARAN 2015-2016

                  Kegiatan Tengah Semester atau yang disebut juga KTS adalah salah satu kegiatan siswa dalam bentuk pembelajaran di luar kelas. Tahun pelajaran 2015-2016, SMP Trisila mengadakan KTS untuk kelas 7-8 sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya cenderung berorientasi ke luar kota, kali ini KTS SMP Trisila diadakan di dalam kota Surabaya. Dalam KTS SMP Trisila yang diadakan pada bulan November 2015, bapak ibu guru pemateri KTS berusaha mengeksplore kekayaan Surabaya sebagai "Kota Pahlawan". Moment Hari Pahlawan kenapa tidak untuk mempelajari apa yang ada di Surabaya, khususnya bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda. Sangat menarik dan ternyata Surabaya mempunyai bangunan peninggalan kolonial yang cukup untuk dipelajari oleh generasi penerus. KTS SMP Trisila kali ini berfokus pada bangunan peninggalan kolonial yang ada di Surabaya Utara, sekitar Jembatan Merah. Banyak gedung bangunan kejayaan tahun 1800-1900 yang masih kokoh berdiri, yang cukup menarik untuk dipelajari sekaligus menjadi destinasi wisata di Surabaya. Siswa-siswi SMP Trisila cukup beruntung masih bisa melihat dan mempelajari bagaimana kemegahan bangunan jaman kolonial di Surabaya, dan pada akhirnya akan dapat menambah rasa Nasionalisme dan kebanggaan sebagai warga Surabaya.

"Briefing"
Pengarahan sebelum KTS oleh pemandu bapak Eko Julianto,S.Pd
Para siswa dijelaskan tetang tata tertib dan rute lokasi yang akan dikunjungi.
Lokasi pertama yang akan di kunjungi adalah "Penjara Kalisosok" yang ada di Jl. Kasuari 7.

Lokasi Pertama, "Penjara Kalisosok"
Tampak para siswa dijelaskan oleh pemandu tetang sejarah Penjara Kalisosok.
Dibangun tahun 1808 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman William Daendels, Penjara Kalisosok menempati lahan 3,4 ha menghabiskan dana 8.000 gulden dalam pembangunannya dalam waktu satu tahun. Sukarno, WR. Supratman, K.H Mas Mansur pernah dipenjara disini. Tahun 2000 penjara ini sudah tidak digunakan lagi.

"Museum Bank Indonesia/De Javasche Bank"
Tiba di lokasi ke-2, para siswa mendapat penjelasan dari pemandu tetang bangunan De Javasche Bank atau sekarang menjadi Museum Bank Indonesia. Bangunan tiga lantai ini didirikan atas perintah Raja Willem I pada tanggal 14 September 1829. Tahun 1904 bangunan tersebut dibangun ulang dengan gaya Neo-Renaissance Empire yang sedang trend di Eropa dan dipadukan dengan ornamen Hindu-Jawa yang tampak pada pilar dan atap. Pada bagian bassement terdapat tiga ruangan, yaitu Ruang Koleksi Uang, Ruang Koleksi Hasil Konservasi, dan Ruang Koleksi Hasil Pusaka Budaya.